"I-itu, kebetulan nggak sengaja ketemu," jawab Tara, suaranya bergetar, matanya tak berani menatap langsung.Dewa melangkah mendekat, langkahnya mantap namun menekan. Wajahnya kini hanya sejengkal dari Tara, terlalu dekat hingga napasnya yang beraroma alkohol menusuk tajam.Jantung Tara berdetak liar. Bukan karena gugup semata, tapi karena ketakutan yang menguar dari sorot mata Dewa yang tampak gelap dan tajam, penuh amarah yang menakutkan."Kamu nggak pergi ke kampus hari ini, kan? Kamu janjian sama pria itu, diam-diam, dan sekarang kamu bohong!" suara Dewa melengking tajam, membuat Tara terlonjak."Aku memang bohong soal pergi kuliah, tapi aku nggak bohong soal Denis. Aku nggak janjian sama dia, kita beneran nggak sengaja ketemu," Tara mencoba menjelaskan, matanya berkaca-kaca."Jangan mengelak!"Dengan kasar, Dewa mendorong Tara hingga tubuhnya jatuh ke atas kasur. Ia membuka kancing kemejanya satu per satu. Tangannya lalu meraih Tara, memaksa mendekat."Aku kira kamu berbeda... te
Last Updated : 2025-06-07 Read more