"Mulai detik ini, kamu dilarang memakai motor pergi ke kampus."Tara tercengang. Matanya membesar, mulutnya setengah terbuka. Ucapan Dewa barusan seperti petir di siang bolong. Hanya karena pesan misterius itu, Dewa kini mengatur gerak-geriknya seketat itu."Nggak bisa gitu, nanti yang ada semua curiga lihat aku ke kampus pakai mobil," sanggah Tara, nada suaranya sedikit meninggi."Keselamatanmu lebih penting, biarkan saja mereka mau heran atau terkejut," ucap Dewa, matanya menatap lurus, wajahnya tetap tegang, seperti tak bisa menerima bantahan."Bagaimana kalau semua orang tahu siapa kak Dewa sebenarnya?" lirih Tara, ada kegelisahan di matanya.Oma, yang sejak tadi diam di kursinya, mengerutkan kening, bingung dengan arah pembicaraan. Dewa tersadar, buru-buru menggenggam pergelangan tangan Tara dan menariknya masuk ke kamar."Oma, kami ke kamar dulu, ya," ucap Dewa cepat-cepat, nyaris setengah berlari.Oma hanya menggeleng pelan, napasnya terdengar berat, sementara Dewa dan Tara sud
Huling Na-update : 2025-06-18 Magbasa pa