"Ngomong-ngomong, tapi tolong jangan tersinggung atau marah, ya. Aku mau tanya ... kenapa kamu kelihatan seperti musuh besar Mr. Ayden? Ada apa sebenarnya?" tanya Innara sambil menyelidik.Akash terdiam sejenak, lalu menjawab pelan."Saat aku menatap matanya, aku melihat ambisi. Ambisi besar terhadap sesuatu, dan aku yakin dia bisa menggunakan cara apa pun untuk mencapainya."Innara menahan tawa, membuat Akash menyernyit heran."Hahaha ... maaf, jadi cuma itu alasannya?""Yup," Akash mengangguk ringan."Don’t judge a book by its cover, Mas. Kamu nggak bisa mengenal seseorang cuma dari tatapan mata," ucap Innara sambil tertawa pelan.Percakapan mereka terhenti sejenak saat pelayan datang membawa pesanan.Akash hanya mengangkat kedua pundaknya santai, seolah berkata, "Terserah kamu.""Itadakimasu (selamat makan)," ucap Innara sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada, lalu menunduk sedikit."Itadakimasu," Akash ikut mengucapkan dengan senyum kecil, menirukan gerakan Innara.Kedua
Last Updated : 2025-06-16 Read more