Rachel terdiam, matanya mulai berkaca-kaca. "Apa kau sadar bagaimana kau terlihat sekarang?" lanjut Damar, nadanya melembut sedikit, tapi tetap penuh emosi. "Kau bukan wanita murahan! Aku mengenalmu sebagai seseorang yang anggun, sopan, dan memiliki harga diri. Apa kau ingin semua orang menganggapmu hanya seperti ini?"Rachel masih terpaku. Entah kenapa, di dalam benaknya, kata-kata Damar itu mengingatkannya pada seseorang.Seseorang dari masa lalunya.Damar menghela napas panjang, mencoba mengendalikan emosinya. Dia melonggarkan cengkeramannya di lengan Rachel, lalu menatapnya dalam-dalam."Kembalilah menjadi dirimu yang dulu, Rachel," ucapnya lebih pelan.Rachel menggigit bibir bawahnya, dadanya terasa sesak. Matanya benar-benar berkaca-kaca sekarang.Dia tidak mengerti... Kenapa kata-kata Damar begitu familiar? Kenapa cara pria ini memarahinya terasa begitu akrab?Siapa sebenarnya Arman ini...?Tanpa berkata apa-apa lagi, Rachel menundukkan kepala dan berbalik, lalu dengan langkah
Last Updated : 2025-06-09 Read more