Mahira menoleh cepat, hampir seperti dicambuk oleh suara asing yang merayap dari balik kabut. Bulu kuduknya berdiri.Asap tipis menggantung di langit-langit rumah hantu itu, dan dari kepulan samar, sesosok tubuh mengerikan melayang—leher miring tak wajar, mata kosong terbuka tanpa arah, seolah menatap siapa saja sekaligus tak menatap apa pun.Sosok itu muncul begitu saja, padahal beberapa detik lalu udara masih kosong. Kini, ia menggantung tepat di jalur tempat Kirana berlari tadi, seakan menunggu momen yang paling tepat untuk menggoreskan teror.“Timing-nya kok pas banget sih…” gumam Mahira, setengah kesal, setengah terkejut. Suaranya bergetar samar, tapi ia berusaha menutupinya dengan mendecak. Hantu gantung itu seakan paham betul kapan harus muncul, menjerat keberanian siapa pun yang kebetulan lewat.Mahira, Bayu, dan Aidan segera saling berpandangan. Tak ada kata, hanya sinyal cepat yang membuat mereka serempak mengejar Kirana, yang tadi menjerit lalu lenyap ke lorong.Langkah mere
Last Updated : 2025-07-04 Read more