“Tante Kirana...” suara Elina meluncur tajam, menusuk udara hening seperti anak panah yang dilepaskan tanpa aba-aba.Raka terdiam. Jemarinya, yang sedari tadi menggenggam tangan mungil putrinya, perlahan terlepas. Seulas kerutan muncul di keningnya, matanya penuh tanda tanya, seakan tak siap menerima pertanyaan yang baru saja tercetus.Elina merengut, bibirnya mengerucut seperti sedang menahan geram. Lalu, dengan spontan, ia kembali meraih tangan ayahnya, menggenggam kuat, seolah takut sesuatu akan benar-benar terlepas dari hidupnya.“Bau di tangan Ayah...” ucapnya pelan, suaranya rendah tapi jelas, “itu bau Tante Kirana.”Raka menunduk. Tangannya terasa berat, seakan ada beban yang menempel di kulitnya. Benar—bau itu masih ada. Samar, lembut, campuran lotion yang selalu dipakai Kirana.Ingatannya berkelebat, kembali ke beberapa jam lalu di kabin pesawat, saat jemari Kirana sempat menggenggam tangannya. Beg
Last Updated : 2025-08-30 Read more