Zayyan, yang biasanya hanya mendengar suara datar dari Raka, terperanjat ketika nada tegas itu meluncur di telinganya. Ada ketegangan yang sulit disembunyikan, seolah setiap kata mengandung peringatan.Ia segera merapatkan bahu, menegakkan tubuh, lalu menjawab cepat, hampir tanpa jeda, “Siap, Pak. Akan saya urus sekarang juga.”Begitu panggilan telepon terputus, Raka menaruh ponselnya di atas meja kerja. Sejenak ia memejamkan mata, menarik napas panjang, lalu bangkit dari kursinya. Wajahnya tampak tenang, terlalu tenang malah, seakan badai yang barusan bergemuruh di balik pintu ruangan itu tak pernah ada.Ketika ia keluar, langkahnya ringan, senyumnya kembali hadir, dan ia menemukan Kirana di ruang keluarga. Perempuan itu duduk di karpet, rambut hitamnya tergerai lepas, wajahnya bercahaya saat tertawa kecil mendengar celoteh anak-anak.Raka berdiri beberapa detik, hanya menatap, seolah ingin memastikan semua kehangatan itu benar-benar nyata.
Last Updated : 2025-09-30 Read more