Sekar menelan kekesalannya, napasnya berat, terputus-putus, seolah paru-parunya dipaksa menanggung beban yang sudah terlalu lama menumpuk. Dadanya naik turun, wajahnya pucat, dan kerutan halus di sudut matanya semakin dalam.Tatapannya jatuh pada putranya, Raka, tanpa tirai, tanpa tedeng aling-aling. Sorot itu telanjang, dingin, menyiratkan kekecewaan yang tak lagi bisa ia sembunyikan.“Justru karena itu kamu butuh pendamping, Raka. Ada Zelina yang bisa bantu. Dia sayang banget sama Ellie. Dari dulu dia sudah seperti ibu buat anakmu,” ucapnya dengan suara yang serak, seperti sedang merayu, padahal di dalamnya terselip perintah.Raka mengangkat kepalanya. Rahangnya mengeras, seolah tiap kata yang akan keluar adalah batu yang ia letakkan hati-hati agar tidak menghancurkan meja di hadapannya. “Bu,” suaranya dalam, berat, tajam, tapi tetap dijaga agar tak meledak.“Aku sudah bilang, aku nggak bisa ambil keputusan apa pun sebelum yakin Ellie siap. Jangan paksa aku buat pilih sesuatu yang bu
Última atualização : 2025-06-21 Ler mais