“Selesai sudah untuk malam ini,” suara Raka terdengar rendah, nyaris serupa desir angin yang menusuk tulang, dingin namun terkendali.Ia tidak menatap siapa pun, hanya menambahkan dengan nada yang sama tegasnya, “Aku antar Ellie pulang sekarang. Kalau Tuan Baskoro bangun, kabari aku. Aku akan datang lagi lain waktu.”Bara menunduk sedikit, mengangguk pelan. Ada banyak kata yang ingin ia ucapkan, namun tertahan di kerongkongan. Ia tahu, tidak ada ruang untuk suara lain ketika Raka sudah memutuskan sesuatu.Langkah lelaki itu mengisi ruang, berat sekaligus pasti. Elina terbaring di lengannya, wajah mungilnya terbenam di dada sang ayah. Mata anak itu terpejam rapat, seakan ia tahu malam ini bukan waktunya untuk bertanya, apalagi membantah.Kirana baru saja selesai menutup telepon. Jemarinya yang ramping masih menempel di gagang pintu, hendak masuk kembali ke dalam ruangan, ketika pintu itu lebih dulu terbuka dari dalam.Sosok Raka muncul. Ia berjalan lurus, tak menoleh sedikit pun, seolah
Last Updated : 2025-06-10 Read more