Cahaya sore merambat lembut ke dalam ruang tamu, menembus tirai tipis yang bergerak pelan tertiup angin. Debu-debu halus berputar di udara, menari di dalam sinar kuning keemasan.Ruang itu sederhana, tapi terasa hangat: sofa krem dengan bantal rajut, meja kaca kecil dengan vas berisi bunga sedap malam yang mulai layu, dan aroma teh melati sisa jamuan tadi siang masih samar terasa.Di ujung sofa, Kirana duduk tegak, punggungnya tak bersandar, seolah tubuhnya sendiri sedang menyangga beban yang tak terlihat. Suaranya tenang, terukur, tapi tatapannya menyimpan sesuatu yang lebih berat daripada sekadar kelelahan.“Saat ini, lembaga penelitian kami sedang menjalankan beberapa proyek penting,” ucapnya.Bara, yang duduk berhadapan dengannya, menangkap sinar redup di mata itu: kombinasi antara kegigihan yang kokoh dan keletihan yang tak mudah dihapuskan.“Sayangnya,” lanjut Kirana, suaranya menurun setengah nada, “semua proyek itu terhambat karena pasokan obat-obatan yang tersendat. Kami sudah
Terakhir Diperbarui : 2025-06-17 Baca selengkapnya