Pagi itu seperti biasa: Rafi bangun paling duluan, langsung lari-lari kecil ke kamar orang tuanya dengan mata masih setengah merem.Tapi kali ini, begitu dia membuka pintu kamar..."Ayah...?" gumamnya.Elvano masih terbaring, wajahnya pucat, dan napasnya berat.Aya yang baru selesai mengambil air wudhu di kamar mandi langsung panik melihat ekspresi anaknya."Rafi, ada apa?""Ayah diem aja, Bu... nggak bangun-bangun."Deg.Aya langsung berlari ke sisi tempat tidur. Ia duduk di pinggir kasur dan memegang dahi suaminya."Panas... Astaga, Mas!" serunya setengah berteriak.Elvano membuka mata perlahan, lalu menyunggingkan senyum tipis. “Maaf, aku bikin panik…”Aya tidak menjawab. Ia langsung berdiri dan sibuk mencari termometer, minyak kayu putih, dan handuk kecil. Rafi mengikuti ibunya seperti satelit mengelilingi planet."Ibu, Ayah kenapa? Ayah sakit? Nggak kerja hari ini? Aku bi
Terakhir Diperbarui : 2025-06-20 Baca selengkapnya