"Hari ini kamu nggak usah masuk kerja."Nada suara Keenan terdengar tegas, tanpa ruang untuk kompromi. Ia berdiri di ambang pintu kamar, mengenakan kaus polos dan celana lounge berwarna gelap, menyilangkan tangan di depan dada.Adellia, yang tengah berdiri di depan cermin sambil merapikan rambutnya, mengernyit pelan. "Kenapa? Ini cuma luka ringan, bukan amputasi.""Karena kamu butuh istirahat," balas Keenan cepat. "Pergelangan kamu masih merah, dan aku nggak mau ambil risiko."Adellia membalikkan badan, menatapnya lurus. "Keen, aku sudah janji kirim revisi konten jam dua siang. Kliennya cukup penting."Keenan mendekat, menatap Adellia seolah ia anak kecil yang keras kepala. "Dan aku juga cukup penting. Jadi, hari ini, kamu tetap di rumah.""Tidak masuk akal." Adellia menepis pelan tangan Keenan yang mencoba mengambil tasnya. "Aku bisa kerja sambil duduk. Tanganku yang kena, bukan kakiku.""Del," suara Keenan mulai lebih berat. "Kalau kamu tetap maksa keluar rumah, aku akan minta staf
Terakhir Diperbarui : 2025-05-16 Baca selengkapnya