Keenan perlahan membimbing Adellia ke posisi yang lebih nyaman, tubuh mereka saling berhadapan. "Kita bisa... saling memuaskan," ujarnya sambil tangannya menelusuri lekuk tubuh Adellia.Dengan gerakan perlahan, Keenan membimbing kepala Adellia ke bawah, mendekatkannya ke keperkasaannya yang sudah tegang. "Hisap aku, Sayang," desisnya, matanya gelap oleh hasrat.Adellia, dengan penuh kepatuhan (dan sedikit senyum nakal), melakukannya. Bibirnya menyentuh ujungnya, lidahnya menari dengan lembut sebelum ia mulai menghisap perlahan.Sementara itu, Keenan tidak tinggal diam. Tangannya meraih bantal, menyelipkannya di bawah pinggul Adellia untuk memudahkan akses. Kemudian, dengan penuh kesabaran, ia menunduk, mulutnya menemukan bagian paling sensitif Adellia."Ah! Keen—!" erang Adellia, suaranya teredam oleh keperkasaan Keenan yang masih berada di mulutnya.Keenan merespons dengan gerakan lidah yang lebih intens, menirukan ritme yang Adellia gunakan padanya. Sinkronisasi sempurna.Mereka ber
Terakhir Diperbarui : 2025-05-18 Baca selengkapnya