Penthouse sudah redup. Hanya cahaya lampu gantung di ruang tengah yang menerangi ruangan dengan sinar lembut kekuningan. Adellia dan Keenan duduk di sofa panjang, masing-masing memegang gelas berisi cokelat hangat.Adellia menyandarkan tubuhnya setengah rebah, kakinya terangkat di atas sofa tanpa sungkan, dan bantal kecil dipeluk erat di dada.“Kau tahu,” gumamnya sambil menatap langit-langit, “dulu aku pikir hidupku akan sangat... teratur. Lulus kuliah, kerja, menikah dengan pria pilihan orang tua, punya anak, selesai.”Keenan hanya menoleh, mendengarkan.“Tapi nyatanya, aku malah terjebak dalam pernikahan kontrak dengan seorang pria yang... entah kenapa, malah bikin hidupku lebih terasa hidup.”Keenan mengangkat alis, satu sisi bibirnya terangkat. “Itu pujian?”“Itu fakta.” Adellia menoleh, bibirnya menyungging senyum kecil. “Kau bukan tipe pria ideal, Keenan. Kau terlalu dingin, terlalu logis, dan terlalu... membuat frustrasi.”“Tapi?” Keenan menyilangkan tangan, jelas menikmati oc
Terakhir Diperbarui : 2025-05-15 Baca selengkapnya