Kini, lampu sorot besar di ruang operasi menyinari tubuh renta Lionel yang terbujur kaku di atas meja operasi. Belati berlumur darah masih menancap di dadanya, tepat di bawah tulang selangka, hanya beberapa sentimeter dari jantung. Detak monitor jantung berdenting cepat, menunjukkan tekanan yang tidak stabil. Napasnya terengah, pun dadanya naik turun lemah. “Tekanan darah delapan puluh per lima puluh, saturasi turun, perdarahan aktif, Dok!” lapor sang perawat anestesi.Leah berdiri di sisi kiri meja operasi, sudah mengenakan scrub hijau, masker, dan sarung tangan steril. Matanya fokus, meskipun sorotnya menyiratkan kegelisahan—ini adalah kakek sahabatnya yang selama ini ia kenal baik. Akan tetapi, sebagai dokter, ia harus tetap profesional. Meskipun tangannya gemetar sesaat sebelum ia genggam erat peralatan bedah tersebut.“Kita harus stabilkan dulu. Jangan cabut pisaunya sampai akses vena besar siap dan darah donor tersedia,” ucap dokter bedah senior yang memimpin operasi, dengan n
Last Updated : 2025-09-13 Read more