Tangisan Nicola masih terdengar di seluruh sudut rumah malam itu. Nicholas mondar-mandir dengan wajah panik, mengguncang-guncang lembut tubuh mungil putrinya yang terus menangis. Elina ikut membantu, suaranya lirih sambil menepuk punggung Nicola, namun tangisan itu tak kunjung reda.Nicholas menghela napas berat, keringatnya menetes di pelipis. “Kenapa nggak berhenti-berhenti juga, Elin? Apa dia sakit?” tanyanya gelisah.Elina menggeleng cepat. “Nggak tahu, Kak. Kayaknya cuma rewel. Tadi udah diganti popok, udah dikasih susu juga. Tapi kok nangis terus.”Tangisan itu semakin menusuk telinga, membuat suasana rumah begitu tegang. Dari dalam kamar, Eliza yang baru selesai mandi tak bisa berkonsentrasi membuka buku. Ia duduk di depan meja belajar, rambutnya masih basah meneteskan air ke pundak, wajahnya muram. Setiap isakan Nicola membuat pikirannya buyar.Eliza mencoba menutup telinganya dengan kedua tangan, tapi tangisan itu justru makin menusuk hatinya. Napasnya naik turun, rasa marah
Last Updated : 2025-09-22 Read more