“Hallo?” Tidak ada sapaan sayang, Beib, atau panggilan mesra.Aarav terlalu gugup, dia dirundung gelisah.“Mas … baru bangun ya?” Sifabella bertanya terdengar curiga.“I-iya … eh, enggak ini lagi di jalan … mau ke kantor.” Aarav bisa melihat pak Agung melirik kaca spion tengah untuk menjangkau penglihatan ke kabin belakang di mana dia berada.Tatapan mereka bertemu dan Pak Agung langsung mengalihkan pandangannya ke depan.“Oooh … katanya Mas mau telepon aku, Mas lupa?” Sifabella merajuk.“Tadi aku bangun ke siangan … aku buru-buru, sayang.” Aarav memijat pelipisnya yang masih terasa pening.Tidak menyangka kalau Sifabella menghitung perbedaan waktu antara Jakarta dengan Sydney, buktinya dia tahu kalau di sini sudah siang.Dan dia lupa dengan janjinya akan menghubungi Sifabella.“Tadi sarapan apa?” Sifabella melontarkan pertanyaan lagi.Aarav jadi merasa sedang melakukan sidang skripsi.“Roti sandwich buatan sendiri.” Aarav menjawab cepat.Untuk urusan berbohong otaknya selalu bisa di
Terakhir Diperbarui : 2025-06-29 Baca selengkapnya