Cahaya pagi menyusup malu-malu melalui celah jendela, menyinari lantai marmer dapur yang dingin. Chloe berdiri dekat meja, menggenggam cangkir kopi yang baru dia seduh, meski tangannya sedikit gemetar saat menuangkan susu ke dalamnya.Dia hanya tidur sebentar, karena obat penenang itu hanya memberinya jeda, bukan ketenangan. Pagi ini dia merasa lebih tenang, tapi bukan karena keadaannya semakin membaik, melainkan karena dia belajar menyembunyikan lukanya sendiri, sama seperti hari-hari sebelumnya.Tiba-tiba dia mendengar suara langkah samar di belakangnya, langkah yang berat dan familiar. Chloe mematung, seluruh tubuhnya kaku, tempo napasnya mulai makin meningkat.Ketika Nash menyentuh punggungnya –hanya sekilas, ringan, dan tanpa tekanan-, Chloe langsung menghindar dan tubuhnya membentur sisi meja makan. Cangkir di tangannya jatuh, cairan panas itu tumpah mengenai kakinya.Matanya membelalak, wajahnya pucat seketika, jantungnya berdegub liar, dan kedua tangannya menyilang di dada seo
Last Updated : 2025-06-01 Read more