Anna panik, kaget, juga takut, jika Raka cedera akibat ulahnya. Anna menghampiri lalu memeriksa kepala Raka. “Yang mana yang sakit?” tanya Anna. Raka menunjuk pada kepala bagian belakang. Anna lebih mendekat memeriksanya dengan teliti. Dia tak menyadari Raka mendongak memperhatikannya dari bawah. Ada benjolan di sela-sela rambut Raka. Tapi, tiba-tiba Anna tercengang merasakan tangan seseorang memeluk pinggangnya. Menyadari itu ulah Raka, Anna menekan bagian benjolan itu hingga Raka berteriak kesakitan spontan melepas tangannya dari tubuh Anna, bahkan sedikit memberi dorongan. “Masih mau lagi?” ancam Anna. “Jangan!” cegah Raka ketakutan. Menahan rasa di bagian kepalanya yang masih berdenyut-denyut nyeri. “Kau benar-benar berubah, Anna, sikapmu sangat tidak sopan. Kau juga tidak mau menghormatiku, memanggil hanya dengan namaku saja. Aku ini lebih tua darimu kan?” Rasanya Anna ingin tertawa. Raka berbicara seperti orang yang sudah lupa ingatan benar-benar tidak tahu diri. Sa
Last Updated : 2025-07-15 Read more