Setelah menerima telepon dari Malika, Miranda langsung bergerak cepat. Ia berdiri dari sofa dengan langkah mantap, mengambil tas tangannya, lalu memeriksa penampilannya sekilas di cermin dekat pintu. Riasannya masih sempurna. Rencana baru sudah tersusun di kepalanya dan dia yakin, kali ini dia tidak akan gagal.Andika yang sedang membaca koran memperhatikan gerak-gerik istrinya. Dia sudah terbiasa dengan sikap misterius Miranda, tapi rasa penasaran itu tetap saja muncul.“Mama mau ke mana?” tanyanya tanpa melepaskan koran.“Ada urusan sebentar,” jawab Miranda sambil tetap berjalan menuju pintu.“Mau diantarkan, tidak?” Andika mencoba menawarkan diri, meski dia tahu besar kemungkinan akan ditolak.“Gak usah,” ucap Miranda cepat, bahkan tanpa menoleh sedikit pun.Andika hanya mengangguk kecil. “Kalau begitu, Papa mau pergi main golf sama teman-teman, ya.”“Terserah,” jawab istrinya datar, seperti tak tertarik sama sekali.Andika diam. Jawaban itu bukan hal baru, tapi tetap saja membuat
Terakhir Diperbarui : 2025-08-03 Baca selengkapnya