Malam itu, rumah sakit terasa lebih sepi dari biasanya. Lampu neon di koridor memancarkan cahaya putih yang dingin, sementara suara langkah kaki perawat dan dering telepon sesekali memecah keheningan. Zayna duduk di ruang kerjanya—sebuah kamar kecil di lantai pertama yang dialokasikan untuk dokter internship seperti dirinya. Zayna jarang shift malam. Sekali dapat shift malam, shift malamnya sering kali panjang dan melelahkan. Hari ini, dia harus bertahan hingga subuh, memeriksa pasien darurat dan menangani kasus-kasus ringan yang tak bisa ditunda. Di depannya, Amina berbaring di tempat tidur pasien sementara yang Zayna siapkan. Zayna memeriksa Amina lagi. Suhu tubuh 38,5 derajat, tekanan darah normal, tapi ada tanda-tanda infeksi virus ringan. "Istirahat dan minum obat, besok sudah mendingan," kata Zayna saat memasang infus cairan elektrolit. Amina mengangguk lemah, tapi matanya yang lelah seolah menyimpan sesuatu yang lebih dalam. Zayna memeriksa jam dinding: pukul 07
Huling Na-update : 2025-11-28 Magbasa pa