Zayna berharap bertemu Zafran lagi saat pulang dari pekerjaannya tetapi sayang, Zafran tak terlihat lagi meski ibunya masih berada di rumah sakit. “Zayna, kamu nggak seharusnya bersikap kayak gini,” batin Zayna. Zayna mengumpulkan semangatnya lagi. Zayna menjalani rutinitasnya seperti biasa setelah sampai di rumah. Teleponnya tiba-tiba berdering. Itu dari Raisa. Semangat Zayna bertambah berkali-kali lipat. “Assalamu’alaikum Zayna.” “Wa’alaikumussalam Ra. Ada apa Ra?” “Aku sudah tanyakan ke Bilal soal Zafran dan tentu saja, sesuai permintaan kamu, aku nggak sebutin namamu. Kata dia, mending menyerah saja Za.” “Apa?” kaget Zayna. “Zafran katanya sangat-sangat dingin, tertutup, kaku, pendiam, dan nyaris nggak pernah ikut nongkrong sama Bilal dan teman-temannya karena sibuk terus.” Zayna sampai kehilangan kata-kata. Namun mengetahui kepribadian Zafran yang seperti itu, malah membuat Zayna ingin menikah dengannya. “...Begitu ya?” “Tapi jangan sedih dulu. Berdasarkan kepr
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-06-21 อ่านเพิ่มเติม