Zafran melajukan mobilnya melalui jalanan kota yang ramai, pikirannya berputar-putar seperti roda mobil yang tak henti. Hari itu cerah, tapi hatinya mendung. Setelah pertemuan tak terduga dengan pamannya kemarin, yang berujung pada tawaran jodoh yang membuatnya kabur naik bus, Zafran semakin yakin: hatinya hanya untuk Zayna. Tapi bagaimana menyampaikannya? Dia bukan tipe orang yang pandai bicara perasaan. Dingin, kaku, bahkan orang-orang sudah paham. Tapi hari ini, dia harus mencoba. Tujuannya: kantor Maisha, kakak Zayna yang bekerja sebagai pengusaha kecil-kecilan online. Zafran tahu Maisha sering bekerja dari rumahnya yang dijadikan kantor, penuh paket-paket produk siap kirim. Rumah Maisha di pinggiran kota, sebuah bangunan sederhana tapi rapi. Saat Zafran parkir, dia melihat tumpukan kotak kardus di teras—baju, tas, dan aksesoris yang siap dikirim ke pelanggan. Maisha punya bisnis online yang lumayan sukses, dengan ratusan pesanan setiap bulan. Zafran turun dari mobil, jas
Huling Na-update : 2025-12-03 Magbasa pa