Matahari bersinar ramah di atas atap rumah Zayna, memantulkan cahaya keemasan pada pot-pot bunga anggrek di teras. Hari itu adalah hari libur, dan Zayna sedang asyik melanjutkan merajut. “Zayna! Assalamu’alaikum!” Zayna menoleh, dan senyum langsung merekah di wajahnya. “Raisa! Wa’alaikumsalam, ayo masuk!” Raisa melangkah masuk dengan membawa sekantung kecil berisi kue. Wajahnya bersinar dengan kebahagiaan yang nyaris memancar. “Gak nyangka ya, kita bisa janjian di tengah kesibukan kita," kata Raisa. “Iya, alhamdulillah,” jawab Zayna sambil menyambut tamunya. Mereka duduk di kursi rotan teras, ditemani teh hangat dan kue buatan Raisa. “Aku ke sini mau ngajak kamu jalan bentar,” ucap Raisa, matanya berbinar. “Ke butik langgananku. Aku mau fitting lagi baju pengantin, trus mau lihat-lihat beberapa kebutuhan lain untuk kamar. Bantuin aku milih-milih, dong! Kepalaku puyeng sendiri.” Zayna tertawa. “Wah, si calon pengantin sudah mulai deg-degan nih. Kapan nikahnya lagi?”
Last Updated : 2025-12-10 Read more