Zayna memasukkan kertas itu ke dalam amplop, menarik napas dalam-dalam, lalu dengan gerakan hati-hati, memasukkan surat itu ke dalam tasnya. “Untuk sekarang, bacanya sampai disini dulu," batin Zayna. Zayna berdiri. Ia butuh sesuatu untuk menenangkan pikirannya, sesuatu yang konkret, bukan perasaan yang tak bisa ia pecahkan dengan logika medis. Zayna menyalakan laptopnya, membuka folder berisi modul Cardiology Expert. Di layar muncul grafik tekanan darah, kurva EKG, dan catatan berlapis tentang mekanisme aritmia. Ia membaca dengan fokus. Setiap istilah, setiap diagram, ia perhatikan sampai matanya lelah. Tapi otaknya menolak diam. Di tengah membaca tentang ventricular fibrillation, wajah Zafran muncul di pikirannya—datar, tidak bereaksi, tapi entah kenapa terasa berat. "Kalau begini malah jadi tambah penasaran sama kelanjutan suratnya," batin Zayna. Setelah beberapa jam, Zayna menutup laptop, lalu mengambil lembar tes bahasa Jerman yang masih setengah dikerjakan di mej
Terakhir Diperbarui : 2025-11-02 Baca selengkapnya