Raja Ular bertubuh tinggi dan besar, berjenggot lebat, dan dari tubuhnya memancarkan aura membunuh yang menusuk."Terakhir kali kamu lolos karena aku lengah. Kali ini, kamu pasti mati." Selesai bicara, Raja Ular langsung menerjang Kirin. Tanpa basa-basi, sikapnya tegas dan penuh kepastian."Bagus, datanglah!" Kirin berteriak lantang dan ikut menyambut serangan itu.Sekejap kemudian, keduanya sudah saling bentrok.Ewan melirik sekilas, hatinya diam-diam tercekat. Kecepatan Kirin dan Raja Ular benar-benar terlalu cepat. Meski dia sudah membuka matanya lebar-lebar, yang tampak hanya dua bayangan yang kabur. Dia sama sekali tidak bisa menangkap detail gerakan mereka.'Gila, benar-benar monster!'"Bocah, jangan melamun. Kirin sebentar lagi mati dan aku akan mengantarmu menyusulnya. Kalian bisa berteman di jalan ke neraka." Suara dingin Nenek Aneh terdengar, membuat udara semakin mencekam.Ewan balik mengejek, "Nenek, jangan asal bicara. Kamu ini sudah tua dan jelek, aku khawatir nanti setel
Read more