Wajah dan telinga Dinda sampai memerah. Seluruh tubuhnya seperti tersengat listrik, seketika menjadi kaku.Seumur hidup, ini pertama kalinya dia dilecehkan oleh seorang pria. Marah, malu, gusar. Berbagai emosi bercampur di hatinya."Lepaskan aku," bentak Dinda dengan suara tajam.Ewan pun melepaskannya, lalu bergumam pada diri sendiri, "Ke ... cil.""Matilah kamu!" Dinda murka, melayangkan tendangan ke arah kepala Ewan.Namun, sebelum sempat menyentuh Ewan, kakinya sudah lebih dulu ditangkap oleh tangan Ewan. Kemudian, dengan sedikit tenaga, Ewan menarik kakinya ke arah depan. Seketika, tubuh Dinda kehilangan keseimbangan, terjatuh ke pelukan Ewan."Wah, pelukan mendadak, seinisiatif ini? Hehe, aku suka." Sambil terkekeh, Ewan melingkarkan tangannya ke pinggang Dinda."Lepaskan aku." Dinda hampir meledak karena marah."Kamu bilang apa? Aku nggak dengar." Ewan pura-pura menggoda."Lepaskan aku!" Dinda berteriak penuh amarah, berusaha keras melepaskan diri dari pelukan dan genggaman Ewan
Read more