Ewan berdiri, lalu tersenyum kepada Ridho sambil berucap, "Aku sebenarnya sudah lama ingin mengunjungimu, hanya saja kamu terlalu sibuk. Aku takut mengganggu.""Jangan bicara begitu. Kalau kamu mau datang ke rumah, aku malah senang, mana mungkin merasa terganggu," kata Ridho. "Lain kali kalau kamu datang ke rumahku, telepon aku dulu. Aku akan masak untukmu. Walaupun masakanku nggak secantik makanan hotel, soal rasa, aku jamin nggak kalah."Ewan berkata, "Kalau begitu, lain kali aku harus mencicipi masakanmu.""Oke, janji ya? Pokoknya, kamu harus datang." Kemudian, Ridho berpesan kepada Bagas, "Kalau Ewan nggak mau datang, kamu seret saja dia ke rumahku."Bagas menjawab, "Beres. Tenang saja, itu soal gampang."Beberapa orang pun tertawa terbahak-bahak.Di sisi lain, wajah Darwin pucat pasi. Baru saat itu dia benar-benar mengerti, kenapa Ewan, seorang dokter biasa, berani menantangnya. Rupanya di belakang Ewan bukan hanya ada Bagas, tetapi juga ada Ridho. Dari sikap Ridho barusan, jelas
Read more