Jantung Alvaro serasa berhenti sejenak, dihantam rasa bersalah yang tidak bisa ditolak.Dia tidak pernah berniat menyakiti Siti.Siti adalah segalanya baginya, dialah pegangan hidupnya. Namun, di saat yang sama, setiap hal tentang dirinya juga bisa membuat emosi Alvaro tak terkendali.Setiap di dekatnya, hati Alvaro berubah menjadi badai cinta sekaligus luka, begitu dahsyatnya hingga dia tidak mampu berpikir jernih.Dia ingin membalas dendam kepada semua orang yang telah menyakiti Siti, sekalipun itu ibu dari wanita yang dia cintai.Namun, sekarang, melihat Siti begitu sigap melindungi ibunya, yang bisa dia rasakan hanyalah rasa bersalah.Dia hanya berdiri di sana, mematung, matanya dipenuhi penyesalan yang tak terucap. Dia tidak tahu harus memulai dari mana untuk menjelaskan dirinya.Di tengah ketegangan yang menggantung, tatapan Siti pada Alvaro tetap lembut dan tenang."Nggak apa-apa," bisiknya dengan lembut. "Aku tahu kau nggak bermaksud melakukannya. Aku hanya nggak mau kau menyak
Read more