All Chapters of Putra Langit Tak Tertandingi: Chapter 321 - Chapter 330

Cahaya kesadaran Zuge Zang Huan hilang sepenuhnya. Sun Yi berdiri mematung di altar kecil itu, kedua tangannya mengepal erat. Untuk pertama kalinya sejak ratusan tahun ia terbentuk, ia merasakan sesuatu yang menggetarkan dadanya... kehilangan.Tian Fan melangkah mendekat, suaranya lembut, "Mulai hari ini, jangan panggil aku kaisar. Kau hanya perlu memanggilku tuan."Sun Yi menunduk dalam-dalam, tubuhnya bergetar, "Baik... Tuan.""Bagus. Sekarang ikut aku. Ada keluarga yang harus kau temui."Sun Yi mengangkat kepalanya perlahan. Tatapan kunonya yang biasanya datar, kini berubah lembut, seolah sebuah tabir lama tersibak oleh cahaya baru.Mereka berjalan keluar dari lorong gelap itu. Begitu mencapai gerbang makam leluhur Zu Ge yang megah namun remang, Tian Fan meraih tangan Sun Yi dan membawanya ke luar. Cahaya matahari dari langit barat Luo Yue menyinari wajah gadis itu untuk pertama kalinya.Ia menutup mata, merasakan kehangatan itu menyentuh kulit wujud spiritualnya. Bibirnya bergerak

Pagi itu, seluruh paviliun keluarga Zuge dipenuhi hawa serius yang lembut. Matahari Xueliang memantulkan cahaya putih kebiruan dari permukaan salju, menciptakan kilau tenang yang kontras dengan rencana besar yang akan dimulai hari ini.Tian Fan berdiri di halaman tengah paviliun, jubahnya berkibar perlahan tertiup angin dingin. Ayah, ibu, para istri, anak-anak, para jenderal, empat pelayan, serta Sun Yi telah berkumpul membentuk setengah lingkaran. Semua menunggu keputusan Tian Fan.Tian Fan menghela napas lembut. “Perjalanan kita kali ini… akan terpecah menjadi tiga arah. Kita tidak punya banyak waktu. Luka Fan Shishi dan bahaya yang mendekat dari sekte es tak bisa menunggu.”Semua mengangguk tanpa suara.Tian Fan mengangkat tangan dan menunjuk kelompok pertama. “Tian Xian, Tian Yian, Qu Tan Er, Dong Fang Lin, dan Sun Yi… kalian bertanggung jawab menuju Hutan Es.”Tian Xian tersenyum tipis. “Ayah, serahkan bagian itu pada kami.”Tian Yian menepuk pedangnya. “Kami akan menemukan rumpu

Jauh dari tempat itu, tim dua sudah tiba di lembah yang di kelilingi pasir hitam, Sungai Abyssal terbentang di depan mereka seperti luka hitam raksasa yang membelah daratan Xueliang. Arusnya tenang di permukaan, namun semua orang tahu… semakin tenang Abyssal terlihat, semakin ganas ia di dalam. Udara di sekitarnya membawa bau logam aneh, campuran dingin dan panas yang bergantian seperti napas makhluk purba.Tian Xuan berdiri di tepi sungai, rambut hitamnya tertiup angin lembab. Aura tingkat tujuh alam kaisar mengalir dari tubuhnya, membuat permukaan air berkibar meski tidak ada angin.Di belakangnya, Tian Yuan berdiri bersila, merasakan aliran energi sungai. Zuge Xian dan Dong Fang Lan berjaga dua sisi, memastikan tidak ada bahaya mendekat.Tian Xuan membuka mata perlahan. “Energi panas dan dingin di bawah ini tidak stabil. Jiwa biasa akan hancur dalam dua detik.”Tian Yuan tersenyum kecil. “Berarti hanya kita berdua yang bisa turun sejauh itu.”Zuge Xian menatap mereka penuh hormat.

Ledakan perpaduan racun Xuan Ying dan racun Pemimpin Sekte membuat halaman utama berguncang. Es hitam retak seperti kaca, sementara murid-murid panik berlarian ke segala arah.Dua tetua muncul bersamaan dari puncak istana racun.Yang pertama, lelaki kurus dengan rambut biru es menjuntai, Tetua Ding Han, spesialis racun pembeku tulang.Yang kedua, wanita berkerudung hijau, tubuhnya memancarkan kabut beracun yang terus bergerak, Tetua Mei Qian, ahli racun aroma mematikan yang pernah membinasakan satu kota kecil tiga puluh tahun lalu.Keduanya berdiri di samping Pemimpin Sekte.“Pemimpin, biar kami yang urus mereka!”Pemimpin Sekte menggeram. “Hancurkan mereka semua!”Tian Fan maju dengan langkah santai seolah sedang jalan-jalan sore.“Ehm… sebelum perang dimulai,” katanya sambil mengangkat tangan, “bolehkah aku mengatakan sesuatu?”Tetua Ding Han memincingkan mata. “Ada apa? Apa kau mau menyerah sekarang? Sayang sekali, semuanya sudah terlambat.”“Pertama,” Tian Fan menepuk dada, “aku s

Tian Fan berdiri kokoh di tengah reruntuhan Sekte Es Abadi Seribu Racun, tubuhnya memancarkan aura Kaisar Langit yang tak terbantahkan. Matanya menatap seluruh anggota sekte yang tersisa, jumlah mereka masih mencapai sekitar dua ribu lima ratus orang. “Mulai sekarang,” suaranya tenang namun bergema menembus dinginnya udara, “nama Sekte Es Abadi Seribu Racun tidak ada lagi. Mengingat kalian tidak tahu-menahu tentang penghancuran keluarga Zuge, aku akan mengampuni kalian kali ini. Mulai hari ini, tempat ini akan menjadi Aula Besar Keluarga Tian. Kalian yang ingin bertahan di sini bisa tetap tinggal dan menjadi bawahan kami. Tapi jika kalian ingin pergi, aku persilahkan. Aku tidak akan membunuh siapapun lagi.” Hening menyelimuti halaman. Murid-murid dan para tetua menatap Tian Fan, beberapa masih mencoba menenangkan diri dari luka akibat pertempuran, sebagian menahan napas karena tidak percaya dengan kata-kata pemimpin Keluarga Tian itu. Tetua Mei Qian, wanita yang dikenal paling tang