Setelah meninggalkan Adrian, Liora check in di salah satu hotel. Ia meninggalkan kopernya di sana untuk sementara. Sejak di taksi hingga masuk ke dalam kamar, matanya belum benar-benar kering. Sakit, pahit, marah, semua menyesakkan dadanya.Liora seolah ingin melupakan segalanya sejenak dengan sibuk di panti. Menenangkan anak-anak yang sedang panik. Saat tiba di sana, ia tersenyum pada anak-anak dan menenangkan mereka. Ryan pun ternyata sudah datang, ia ikut meyakinkan anak-anak kalau dia baik-baik saja. Ia sempat menanyakan keadaan Liora, raut wajahnya yang muram, namun, Liora buru-buru mengalihkan pembicaraan, pura-pura baik-baik saja.Sementara itu, di kamar Adrian, dokter terpercaya sedang memberikan obat untuk meredakan asam lambungnya yang melonjak. Gavin berdiri di samping ranjang dengan wajah serius. "Tuan, tubuh Anda tidak bisa menahan stres terus-menerus. Kalau begini, bisa berbahaya."Adrian hanya menutup mata, napasnya berat. Pikirannya hanya penuh tentang Liora.Setelah d
Last Updated : 2025-08-21 Read more