Semua Bab Cinta Kita Sudah Sampai Ujung: Bab 121 - Bab 130

Ketika Vanesa turun ke lantai bawah, Jake baru saja keluar dari mobil. Saat melihatnya selamat tanpa masalah, dia baru menghela napas lega."Kenapa kamu lama sekali di atas? Aku meneleponmu, tapi kamu juga nggak mengangkatnya. Aku kira terjadi sesuatu padamu," kata Jake."Kamu meneleponku?" Vanesa segera mengeluarkan ponsel dari tasnya. Memang ada tiga panggilan tak terjawab.Dia memasukkan kembali ponselnya ke tas, menatap Jake, lalu berkata, "Maaf, ponselku ada di dalam tas, jadi aku nggak memperhatikan."Jake membukakan pintu kursi penumpang untuknya. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Kamu sekarang adalah harta nasional. Pak Marlon dan Bu Amanda setiap hari mengingatkanku untuk menjagamu baik-baik."Vanesa tersenyum simpul, membungkuk masuk ke mobil.Jake menutup pintu mobil. Saat berbalik, sudut matanya menangkap sosok hitam yang berjalan keluar dari gedung.Dia terdiam, menoleh ke arah sana untuk melihat.Steven juga melihatnya.Namun, keduanya hanya saling melirik sekilas, lal

Kota Lenon, Bandara Internasional.Pesawat mendarat. Vanesa dan Jake langsung melihat Marlon dan Amanda begitu keluar dari bandara."Guru, Bu Amanda," sapa Vanesa sambil tersenyum.Amanda melangkah maju dengan tidak sabaran, lalu membuka tangan untuk memeluk Vanesa."Coba aku lihat. Kondisimu sudah jauh lebih baik, tapi kamu terlalu kurus." Amanda melepaskannya, mengamati dengan seksama, lalu akhirnya pandangannya jatuh pada perut Vanesa yang belum terlihat."Mereka benar-benar kembar?"Vanesa tersenyum sembari mengangguk."Wah, aku sangat senang!" Amanda memegang tangan Vanesa, menepuk punggung tangannya dengan lembut. "Ayo pulang. Aku sudah menyuruh Bibi Maya membuatkan sup ayam yang bergizi untuk kalian bertiga!""Terima kasih, Bu Amanda.""Haih, kita ini keluarga, untuk apa berterima kasih?" balas Amanda."Benar sekali!" Jake langsung mengadu, "Dia setiap hari berterima kasih padaku. Kemarin malam aku baru saja menegurnya, tapi sekarang dia mulai lagi! Bu Amanda, tolong beri tahu d

Vanesa tidak menjawab, tetapi dia balik bertanya, "Apakah Pak Felix mengenal Pak Steven?"Felix terdiam sejenak, seolah sedikit terkejut dengan reaksi Vanesa.Dia menghisap rokoknya, bibirnya melengkung menunjukkan senyum simpul, membuatnya tampak menawan dan karismatik. "Aku dan Pak Steven bisa dibilang adalah kenalan lama."Vanesa bergumam sebagai balasan. Kemudian, dia kembali bertanya, "Apakah Pak Steven pernah menyebutkan namaku padamu?"Mendengar pertanyaan itu, Felix terdiam dengan kening yang sedikit berkerut. "Bu Vanesa belum menjawab pertanyaanku."Vanesa menatapnya, sudut bibirnya melengkung. "Apakah Pak Felix merasa aku bersikap lancang?""Apa?" Felix mengerutkan kening. Kali ini, tatapannya pada Vanesa benar-benar mengandung kebingungan."Aku merasa itu cukup lancang." Vanesa menatap Felix dengan sudut bibir yang terkulai. "Lagi pula, aku dan Pak Felix nggak saling mengenal."Setelah mengatakan itu, Vanesa mengalihkan pandangan, langsung berjalan melewati Felix menuju ruan

Pukul tiga sore, Vanesa dan Jake kembali ke studio.Golden Retriever kecil sudah seminggu tidak bertemu dengan Vanesa. Ketika melihat Vanesa pulang, dia terus menggonggong dengan penuh semangat, mengikuti ke mana pun Vanesa pergi.Vanesa tidak tahu harus tertawa atau menangis karena diikuti terus olehnya. "Goldan, jangan terlalu dekat denganku. Aku takut akan menginjakmu nanti."Ketika mendengar itu, Golden Retriever kecil itu berhenti. Setelah Vanesa berjalan dua langkah, barulah dia mengibaskan ekor, mengikutinya lagi.Jake melihatnya dengan perasaan takjub. "Kamu dan anjing ini ternyata bisa berkomunikasi tanpa hambatan.""Dulu Golden Retriever yang dipelihara Kakek juga bisa mengerti."Vanesa membuka pintu kantor untuk masuk, menggantung tas dan jaket di tangannya ke gantungan pakaian di samping, lalu memandang Jake sambil membalas, "Kamu juga sudah bekerja keras beberapa hari ini. Kalau nggak ada urusan, kamu bisa pulang untuk beristirahat dulu.""Aku masih muda, jadi aku nggak me

Pada pukul tiga tengah malam, sebuah postingan yang menggemparkan berjudul 'Ratu Film Hanna Ternyata Adalah Perebut Suami Orang' mendadak muncul menjadi perbincangan hangat!Berita yang menggemparkan itu menampilkan beberapa foto Steven dan Vanesa bersama dengan Regan. Keluarga beranggotakan tiga orang itu tampak keluar masuk Mansion Resta.Bukti yang disajikan sangat mendetail, foto-foto diambil secara profesional dengan tanggal dan waktu yang beragam. Semua ini tampak sangat meyakinkan!Sang Penggosip: [Apa kalian masih ingat insiden foto wartawan di awal tahun kemarin? Wanita dalam foto itu adalah Nona Vanesa. Saat itu dia bahkan membela Steven dan Hanna dengan membantah rumor. Sekarang kalau kita pikir ulang seluruh proses kejadian saat itu, coba kalian renungkan baik-baik!][Para penggemar Hanna, jangan mencoba membelanya. Steven sudah menikah secara resmi dengan Vanesa sejak lima tahun lalu. Mengenai mengapa mereka memilih menikah diam-diam tanpa publikasi, aku juga penasaran. Ma