Wanita itu menatapnya lama. Bibirnya bergetar, matanya berkaca. Ada sesuatu dalam sorotnya, antara rindu, sedih, dan haru yang tak semestinya tertuju pada seseorang yang baru ditemui.Gladys masih mematung, menunggu karena pertanyaannya belum dijawab.“Gladys…” Wanita itu memanggil, suaranya parau. Jelas sekali sesak oleh emosi yang tertahan.Aneh.Ya, bagi Gladys terasa aneh. Wanita itu memanggil namanya tanpa embel-embel apa pun, seolah mereka akrab. Padahal jika Gladys tidak salah ingat, ia belum pernah bertemu dengan wanita itu. Dan yang lebih membingungkan, suaranya serak, parau, tapi penuh getar emosi yang begitu tulus, membuat dadanya bergetar entah kenapa.“Gladys, Nak… kamu sudah sedewasa ini. Kamu… cantik sekali,” lanjut wanita itu. Tatapannya tak hanya memancarkan kesedihan, tapi juga kekaguman yang tulus. Kedua tangannya terangkat dan bergetar, seolah ingin meraih sesuatu yang sangat berharga namun tak sampai.Gladys tertegun. Tubuhnya menegang tanpa bisa dikendalikan. Hat
Last Updated : 2025-10-21 Read more