Kata-kata Sofia menggantung di udara, membuat Galtero diam. Namun, tatapan pria itu menyala tajam, seolah serigala yang baru saja dibangunkan dari tidur panjangnya.Sofia berdiri kaku, dan napasnya masih berat.Galtero melangkah perlahan, seperti predator yang menilai mangsanya.“Bukan urusanmu,” katanya dingin, bahkan seolah tadi tidak terjadi apa-apa dengan mereka di dapur.Sofia tidak mundur. Meskipun ucapan itu benar. Dia ingin Carlitos tidak menjadi korban para orang dewasa.Senyum tipis tersungging, lalu Sofia menyahut , “Tapi kamu memaksaku menerima mereka. Sekarang menyuruhku tidak peduli.”Sebelum Sofia menjauh dari Galtero, dia kembali bicara, “Tapi … terima kasih, sudah diingatkan.”Dia masuk ke kamar mandi. Menatap pantulan dirinya di cermin. Matanya berkaca-kaca, sambil meremas kain baju di dadanya.“Ya, Sofia… kamu bisa, kuat menjalani ini,” gumamnya, lalu mencuci muka.Setelahnya, Sofia naik ke atas ranjang dan berbaring memunggungi Galtero yang sedang sibuk bermain pon
Huling Na-update : 2025-06-18 Magbasa pa