Kulit Sofia terasa dingin, napasnya berat dan matanya yang sempat terpejam sedikit terbuka sejenak. Sepasang tangan kekar merengkuh tubuhnya, lalu membawanya ke atas speedboat. Galtero memiringkan tubuh Sofia, menekan dadanya dengan cekatan. Lalu, tanpa ragu, menempelkan bibir untuk memberi napas buatan. Berulang kali. Hingga Sofia terbatuk, mengeluarkan air asin dan napas yang tertahan. “Apa kamu gila, Sofia?!” hardik suara pria. Samar-samar Sofia melihat siluet pria tampan yang dikenal. Pelukan erat dan panas menyambut tubuhnya. Puncak hidung mancung pria itu menempel pada keningnya. Dalam keadaan setengah sadar, Sofia hapal aroma maskulin yang selalu membuatnya luluh. Pipinya terasa panas karena menempel pada dada telanjang. Kemudian dengung speedboat menggema di telinga. “Galtero …,” gumam Sofia bercampur dengan suara mesin, angin, dan ombak. Dia mencoba mendongak, tetapi wajah rupawan pria itu terhalang silau matahari. Sofia tak kuat lagi, dan pingsan. Entah berapa l
Terakhir Diperbarui : 2025-06-29 Baca selengkapnya