Emma terkesiap dengan bola mata membulat lebar. Dia menatap Ellen yang mengedip-ngedipkan mata dengan menggemaskan.“Apa maksud, Non Ellen?” tanya Emma hati-hati sambil memerhatikan wajah Ellen.Ellen menyedot air minumnya lebih dulu, lalu setelah selesai minum, dia kembali bicara. “Tadi pas sarapan, Papa mandangin Kakak Emma terus. Hm … Ellen pikir ada apa di wajah Kakak Emma, tapi tidak ada apa-apa.”Emma tersentak dengan ekspresi wajah panik. Dia ingat tadi Ellen memang sempat berkali-kali memandang wajahnya, jadi karena ini.“Ah ... itu, mungkin hanya perasaan Nona Ellen saja,” jawab Emma kikuk untuk mengelak, lalu mencoba tertawa pelan. “Papa bukan lihatin kakak Emma, tapi lihatin Non Ellen pastinya untuk memastikan apakah Non Ellen makan dengan lahap atau tidak. Kan, kakak Emma duduk di dekat Non Ellen, jadi Papa terlihat seperti lihatin Kakak Emma, padahal Non Ellen yang dilihat.”Emma mencoba menjelaskan agar Ellen tak salah sangka.“Bukan, Kakak Emma. Papa lihatin Kakak Emma,
Huling Na-update : 2025-07-03 Magbasa pa