David berdiri, dadanya membusung. Suaranya meninggi. “Jangan bicara omong kosong, seolah kamu suami teladan yang penuh kasih sayang. Kalau mau pencitraan, jangan berlebihan! Amber bukan wanita bodoh yang bisa kamu permainkan terus!” Reyvan menoleh cepat ke arah Amber. Tatapannya tajam, memang sengaja. “Dia bilang aku lagi main-main. Apa seperti ini?” Seketika itu, tanpa aba-aba, Reyvan sedikit menunduk dan mengecup bibir istrinya. Sangat percaya diri. Amber mematung, matanya membesar, tubuhnya kaku tak bisa merespons. Degup jantungnya kacau. David pun terperangah, mulutnya terbuka hendak bicara. "Kamu-" Namun Reyvan langsung menyambar, “Permisi! Aku mau bawa istriku pergi dari pria sepertimu!” Tanpa basa-basi, Reyvan menarik Amber ke arah pintu. Amber hanya bisa menoleh ke belakang menatap David. “Vid, maaf. Aku pergi dulu.” David berdiri membatu, matanya menyala tajam, emosinya hampir meluap. rahangnya sampai bergetar menahan teriakan. 'Tidak selamanya kamu bisa bert
Dernière mise à jour : 2025-09-04 Read More