Amber menatap tajam, napasnya terasa berat di dada. Seperti ada firasat seorang istri yang mendorong emosinya keluar."Aku tidak mengenal tamu itu, lalu kemari mau ketemu siapa?" Matanya beralih pada suaminya, menunggu jawaban yang jelas.Reyvan hanya tersenyum tipis, sambil menelan ludahnya perlahan. Diamnya seperti menyembunyikan sesuatu."Katanya mau bertemu dengan Tuan, Nyonya. Dan katanya lagi, Nona Deandra itu teman dekatnya Tuan," ucap pembantu itu gugup, seolah lidahnya dipaksa bergerak.Amber menekan dua bibirnya rapat-rapat, seperti sedang mencoba menelan emosinya. Sorot matanya berubah curiga."Apa dia cantik?" Nada bicara Amber ketus sedikit meninggi. Tapi, lirikannya yang tajam itu tertuju pada pria di sampingnya.Pembantu itu menatapnya sebentar, lalu buru-buru mengangguk. "Ca-cantik, Nyonya."Mata Reyvan langsung menajam pada pembantu itu. Kepalanya bergerak pelan memberi kode agar pembantu itu cepat keluar.Lalu, pembantu itu pun cepat-cepat membalikkan badan, langkahn
Dernière mise à jour : 2025-09-06 Read More