Arlina menjawab dengan serius, "Aku lebih tertarik sama bedah jantung."Jazlan langsung memasang ekspresi seperti habis ditusuk ribuan jarum. Sambil memegang dadanya, dia bertanya, "Sebenarnya ada siapa di sana sih? Kenapa kamu bisa tertarik banget?"Meskipun sudah tahu Jazlan memang seperti itu orangnya, Arlina tetap agak canggung menghadapi reaksinya.Saat itu juga, Rexa mengambilkan sepotong paha ayam ke mangkuk Arlina dan berkomentar, "Sudah kubilang 'kan, dia memang nggak bisa serius."Jazlan langsung melirik dingin. "Hei, aku dengar lho. Kalau aku nggak bisa dipercaya, mana mungkin kamu tenang-tenang saja titipin Annie ke aku? Ngaku deh, kamu itu iri karena Annie bilang aku lebih ganteng dari kamu."'Annie masih kecil, selera estetikanya juga belum terbentuk dengan baik,' pikir Rexa dalam hati.Jazlan balik menatap Arlina sambil berkata, "Kak Arlina, kamu tahu nggak, Annie bilang nanti dia kalau cari suami, harus kayak papa angkatnya. Ganteng, lucu, berbakat, dan penuh makna hidu
Baca selengkapnya