Rexa menatap sosok besar dan kecil di depannya. Alisnya sedikit berkerut saat melangkah mendekati mereka. "Kenapa sampai begini?""Papa, kami berkelahi sama Chris dan mamanya." Annie langsung berseru.Mendengar itu, jantung Rexa berdegup kencang. "Kalian nggak terluka, 'kan?"Sambil bicara, dia mengamati Arlina dari atas sampai bawah, lalu berjongkok dan menggulung sedikit ujung celana Annie untuk melihat apakah ada luka atau memar."Nggak."Setelah memastikan anak kecil itu baik-baik saja, Rexa berdiri dan menatap Arlina. Dia pun bertanya dengan nada khawatir, "Apa yang terjadi?"Arlina baru hendak menjelaskan, tetapi suara kekanak-kanakan Annie sudah terdengar duluan. "Itu semua salah Chris. Dia motong antrean, terus kesandung, malah nuduh aku. Terus, dia dorong aku lagi. Jadinya kami berantem."Kali ini, Arlina menimpali, "Aku dan ibu Chris lihat kejadian itu, lalu lari ke sana. Nggak nyangka dia bukannya nasihatin anaknya, malah nyalahin Annie. Anak-anak saling ribut itu hal wajar,
Read more