Ketika Rexa pulang, rumah terasa sangat sunyi. Lampu ruang tamu masih menyala, tetapi tak ada seorang pun di sana. Di atas meja tergeletak sebuah lukisan. Jujur saja, hanya bisa dilihat kalau itu gambar seseorang, tetapi sama sekali tak bisa dikenali siapa. Namun, Rexa tahu itu adalah lukisan kakek yang dibuat Annie.Di sampingnya ada bunga dari tanah liat warna-warni, bentuknya kasar, tetapi penuh dengan kepolosan anak kecil.Rexa tersenyum, lalu berjalan ke pintu kamar dan mendorongnya perlahan. Di atas ranjang, dua orang sedang tidur lelap dengan mata terpejam.Dengan hati-hati, Rexa membuka lemari, mengambil piama. Sebelum keluar kamar, dia menutup pintu setengah rapat.Selesai mandi dan kembali ke kamar, Rexa berdiri sejenak di tepi ranjang, menatap ibu dan anak itu.Dulu, seluruh energinya hanya tercurah pada belajar dan pekerjaan. Karena hatinya selalu penuh, baginya saat itu menikah dan punya anak adalah hal yang bisa ada bisa tidak.Namun, setelah benar-benar punya istri dan a
Baca selengkapnya