Saraswati merasakan dadanya menghangat oleh perasaan yang sulit dijelaskan. Ia ingin mempercayai kata-kata itu, ingin percaya bahwa ia bisa memiliki keduanya—cinta dan kerajaan, hati dan takhta. Tetapi di lubuk hatinya, ia tahu bahwa dunia tidak pernah begitu murah hati.Ia menarik napas dalam, lalu mengangguk. “Terima kasih, Raka,” katanya pelan. “Untuk segalanya.”Mereka berdiri di sana dalam keheningan, membiarkan angin malam menjadi satu-satunya saksi dari janji yang tidak terucapkan.Di hutan lebat yang jauh dari perkemahan Saraswati, Adhiraj duduk di dalam tendanya, menunggu dengan sabar. Cahaya lentera yang redup menerangi wajahnya, memperlihatkan tatapan tajam yang penuh dengan rencana.Di hadapannya, seorang prajurit berpakaian serba hitam berlutut, mela
Last Updated : 2025-08-29 Read more