Aula besar keluarga Wijaya Gunawan mendadak menjadi panggung penuh bisikan dan sorotan. Setelah Nadine menyatakan dirinya sebagai Amara, semua mata tertuju padanya. Gaun merahnya menyala seperti bara, senyum liciknya berlapis pesona, membuat sebagian orang langsung percaya pada klaimnya.Namun, di sudut aula, Raina menggigil. Rasanya seperti melihat bayangannya sendiri diambil orang lain. Ia ingin melangkah maju, membuka mulut, menjerit bahwa dirinya lah Amara yang asli. Tapi genggaman Elvano di tangannya terasa kuat, menyalurkan isyarat jelas—belum waktunya.Musik yang tadi mengalun lembut tiba-tiba berhenti. Seorang pria paruh baya maju ke depan, batuk kecil sebelum bicara. Dialah Wijaya Gunawan, pemilik rumah ini, sosok berwibawa dengan rambut yang sudah dipenuhi uban. Meski tubuhnya tampak sedikit renta, matanya masih tajam dan penuh perhitungan.“Saudara sekalian,” ucapnya tenang namun bergetar, “kalian mendengar sendiri pernyataan Nadine. Ia mengaku sebagai Amara, cucu yang seja
Последнее обновление : 2025-08-18 Читайте больше