Isak pertama begitu pendek, hampir tidak kentara. Hanya ada getaran kecil di pundak Nayla. . Sambil masih memeluk, Damian tidak berkata apa pun. Dia hanya memiringkan tubuh, menciptakan ruang agar wajah Nayla bisa bersembunyi di lekukan bahu dan lehernya.Malam ini menjadi bukti bahwa tubuh Damian adalah tempat yang masih terasa asing, tetapi mendadak terasa aman.Nayla menggigit bibirnya, mengunyah udara yang tak juga masuk utuh ke paru-paru. Suaranya pecah, tersendat, dan kali ini air mata benar-benar jatuh. Bukan teriakan, bukan histeria, melainkan tangis yang akhirnya menemukan jalan keluar. Tubuhnya bergetar, seolah retakan-retakan yang selama ini dia tambal dengan tabah, kini runtuh tanpa bisa dihentikan.“Damian,” ucap Nayla di sela sedu sedannya.Tangan Damian yang semula menekan di antara belikatnya, kini beranjak naik-turun perlahan. Geraknya ritmis, seakan-akan ingin mengajari punggung Nayla bagaimana caranya melepas beban. Sentuhan itu tidak memaksa, tidak mendikte, hanya
Last Updated : 2025-08-21 Read more