Damian hanya tersenyum, lalu mendekat ke arah Alea dengan langkah yang mantap. “Pagi yang tenang,” ujarnya melihat hidangan di atas meja.Alea menunduk malu, ia mencoba menyembunyikan rona merah di pipinya, “Aku hanya menyiapkannya, tak lebih,” cicitnya pelan.“Tapi untukku, ini sudah lebih dari cukup.”Damian menarik kursi dengan perlahan dan meminta Alea untuk duduk, lalu ia menarik kursi sebelahnya dan mendudukkan dirinya, tangannya bertumpu pada meja dan menyangga kepalanya, “Kau tahu ... sejak kecil aku memimpikan sesuatu yang tak mudah untuk kugapai. Tapi, hari ini, masa depan itu sudah ada di sampingku, tepat bersamaku,” ujarnya menatap Alea dalam.Alea terdiam untuk menyembunyikan degup jantungnya yang semakin berdebar, lalu tangannya meraih cangkir teh yang sudah ia tuang dan memberikannya pada Damian, “Aku tidak tahu harus menjawab apa.”“Tak perlu menjawab apa-apa. Sekarang, makanlah.”Alea mengangguk dengan perlahan, lalu meletakkan roti panggang di atas piring Damian deng
Huling Na-update : 2025-07-19 Magbasa pa