Mobil yang dikendarai Dio berhenti di Klinik Psikologi Harmoni, tempat yang dipilih Andara untuk konsultasi suaminya. Sebuah gedung yang tampak hangat dan bersahabat kini ada di depan mata mereka, berbeda jauh dari kesan dingin rumah sakit. Cat krem lembut di dinding luar berpadu dengan jendela kaca besar, memperlihatkan ruang tunggu yang rapi dan sofa empuk berwarna abu-abu muda. Beberapa tanaman hias diletakkan di sudut, menambah kesan menenangkan. Andara membuka pintu mobil lebih dulu, menatap Ananta yang duduk di kursi penumpang dengan wajah datar. Ia tahu suaminya masih menyimpan gengsi yang besar dan malu, bahkan untuk sekadar duduk di ruang praktik psikolog. "Mas, kita sudah sampai," ujar Andara lembut, menggenggam tangan lelaki itu sebentar. Setelah Ananta keluar dari mobil, mereka melangkah bersama memasuki gedung. Andara meminta suaminya duduk, sementara dirinya berbicara dengan resepsionis, mengonfirmasi kedatangannya. Sebelumnya Andara sudah melakukan registrasi. Anda
Terakhir Diperbarui : 2025-10-13 Baca selengkapnya