Vanka terdiam dalam posisi itu, tidak berani bergerak sedikit pun. Ia bisa merasakan hangat napas Shankara di tengkuknya, ritmenya pelan dan teratur, menandakan pria itu masih tertidur lelap. Tubuh Vanka menegang sepenuhnya, tetapi di sisi lain ada rasa aneh yang membuatnya justru tidak ingin melepaskan diri.Udara pagi Milan perlahan merambat masuk melalui celah tirai. Cahaya keemasan menimpa sprei putih, memantulkan bayangan lembut di kulit mereka. Dari luar, samar-samar terdengar bunyi lonceng gereja, tanda hari mulai berjalan. Beberapa detik kemudian, dentingan halus tram yang melintas di bawah sana menyusul, berpadu dengan suara burung di atap bangunan tua.Vanka menundukkan pandangannya, memerhatikan tangan Shankara yang masih melingkari perutnya dengan kuat namun lembut, seolah-olah pria itu takut kehilangan sesuatu. Ada sensasi hangat yang menjalar dari perutnya ke dada.Perlahan, ia mengangkat jemarinya, hendak menyingkirkan tangan itu dari perutnya. Tapi saat baru saja disen
Last Updated : 2025-10-16 Read more