Andara terbangun lebih pagi dari biasanya.Cahaya matahari menembus tirai tipis, menyinari kamar luas yang hening dan rapi. Ia masih dalam pelukan Ananta. Lelaki itu masih tertidur, wajahnya tenang, napasnya teratur.Untuk sesaat, Andara hanya diam menatap wajah suaminya. Rasanya seperti mimpi. Ia nyaris lupa kapan terakhir kali mereka tidur dalam satu ranjang tanpa ketegangan, tanpa pertengkaran, tanpa luka yang membekas di tubuh atau hati.Ananta terlihat begitu damai. Tidak ada amarah, tidak ada jarak. Hanya ada kehangatan dan keintiman. Dan ketika Andara mencoba melepaskan diri perlahan, Ananta menggenggam pergelangan tangannya tanpa membuka mata.“Mas Nata?” Andara berbisik.Ananta membuka matanya. “Kamu mau ke mana?”“Ke kamar mandi,” jawab Andara pelan.Ananta mengangguk. Tapi sebelum melepas genggamannya, ia mengecup punggung tangan Andara. “Jangan lama-lama. Kita sarapan sebentar lagi.”Andara hanya mengangguk. Langkahnya pelan menuju kamar mandi, tapi di dalam kepalanya, pik
Last Updated : 2025-07-07 Read more