Suara rintik hujan menemani malam yang semakin larut. Aku duduk di sofa ruang keluarga, ditemani cangkir teh yang sudah mendingin. Tak lama, suara pintu dibuka dari luar, dan aku tahu, Saka akhirnya pulang. Aku segera beranjak menyambutnya. Wajahnya tampak lelah, matanya memancarkan kelelahan yang nyata. Kemeja sedikit kusut, dan ia langsung melonggarkan dasi di lehernya. Senyumnya samar, tapi ia tetap berusaha untuk menyapaku. "Sudah makan?" tanyanya sambil meletakkan tas kerjanya di meja. Aku menggeleng, "Nungguin kamu." Ia tersenyum lebih tulus kali ini. Aku bangkit, mengambil alih tas kerjanya, dan menggandeng tangannya menuju meja makan. Aku menghangatkan kembali lauk pauk yang sudah disiapkan Mbok Nah. Di meja makan, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu. Aku sengaja tidak banyak bertanya, membiarkannya menikmati makan malamnya dengan tenang. Setelah makan, aku membawakan handuk dan pakaian gantinya. Tak banyak bicara, Saka segera menuju kamar mandi untuk members
Last Updated : 2025-08-12 Read more