Setelah Fitri pulang, aku mengecek laporan keuangan pribadi dan cadangan investasi yang ayah tinggalkan untukku. Syukurlah, sebagian besar belum kusentuh. Dan sebagian lainnya, masih tersimpan dalam bentuk aset yang tak pernah Mas Danar ketahui. Rumah sewa, beberapa tanah kavling, dan dua unit toko kecil di daerah strategis yang ayah wariskan tanpa sepengetahuan siapa pun—termasuk suamiku sendiri. Ayah selalu bilang, "Jangan serahkan seluruh kendali pada siapa pun, bahkan suamimu. Jangan sampai cintamu membutakanmu, Nada!" Dulu, aku menganggap ayah terlalu curiga. Bahkan sempat menuduhnya berlebihan. Tapi sekarang, aku tahu... itu adalah bentuk cinta, bentuk perlindungan yang ayah berikan. Cinta dari seorang ayah kepada putrinya yang terlalu percaya pada cinta seorang laki-laki. Aku menarik napas dalam-dalam. Dada ini sesak, bukan karena lelah, tapi karena kecewa yang tak terucap. Kini saatnya aku mengambil kendali kembali—bukan hanya untuk toko ini, tapi juga untuk hidupku. Untuk m
Last Updated : 2025-06-05 Read more